Senin, 24 Mei 2010

Asal Usul Pandeglang


Tahun 1596 orang-orang Belanda mendarat di pelabuhan Banten. Mereka datang
untuk berdagang. Namun, karena sikap mereka yang kasar dan sombong
orang-orang Banten tak menyukai keberadaan mereka. Ketegangan pun sering
timbul diantara orang-orang Banten dan orang-orang Belanda.

Pada suatu hari, serombongan orang Belanda datang ke istana Kesultanan
Banten. Mereka membawa aneka hadiah indah serta mahal untuk Sultan.

Dengan penuh kesombongan pimpinan rombongan itu berkata, "Yang Mulia
terimalah persembahan dari kami, orang-orang Belanda. Barang-barang itu
hasil karya orang-orang kami. Semuanya indah, agung dan amat menakjubkan.
Kami yakin, tak seorangpun dari bangsa Tuan yang dapat menciptakan
barang-barang seperti yang diciptakan oleh bangsa kami ini".

Panas juga telinga Sultan mendengar perkataan orang Belanda itu. Wajahnya
memerah. Giginya bergemeretak karena geram. Segera setelah orang-orang
Belanda meninggalkan istana, Sultan mengumpulkan orang-orangnya untuk
membicarakan hinaan yang telah dilontarkan orang-orang Belanda terhadap
orang-orang Banten.

"Kita harus membalas hinaan itu", kata Sultan. "Setiap kalian aku tugaskan
untuk mendapatkan orang yang mampu menciptakan karya yang keindahan dan
keagungannya melebihi karya-karya yang dibuat orang Belanda. Karya itu
harus sangat luar biasa, sehingga orang-orang yang melihatnya akan
terkagum-kagum. Aku ingin orang-orang Belanda itu membuka mata lebar-lebar
bahwa bangsa kita pun bangsa yang mampu menciptakan karya yang amat luar
biasa, yang bangsa-bangsa lain pun mengaguminya".

Orang-orang Sultan pun menyebar ke seluruh pelosok Banten. Mereka mencari
orang yang bisa mengharumkan Banten di mata bangsa-bangsa lain, terutama di
mata orang Belanda yang telah sangat meremehkan orang-orang Banten.

Si perajin sangat marah mendengar cerita tentang hinaan orang Belanda
terhadap orang Banten. Katanya dengan penuh geram, "Tuan saya akan berusaha
keras untuk menciptakan karya yang amat luar biasa. Saya akan buktikan pada
orang-orang Belanda itu bahwa orang Banten pun hebat. Segera saya akan
menghadap Sultan begitu selesai". Perajin itu pun segera bekerja keras
untuk dapat menciptakan karya yang hebat. Seluruh kemampuannya dikerahkan.
Akhirnya ia berhasil menciptakan aneka gelang yang luar biasa indah.

Dengan cepat ia pergi menemui Sultan untuk memperlihatkan karyanya itu.
Sultan amat sukacita. Sultan kemudian mengundang bangsa-bangsa lain yang
saat itu tengah berada di Banten untuk datang ke istana.

Sultan bermaksud memperlihatkan karya yang telah diciptakan si perajin
bersama karya-karya bangsa lain yang pernah dihadiahkan pada Sultan.

Berdatanganlah orang-orang itu ke istana. Mereka kemudian dibawa ke ruang
pameran. Saat melihat hasil karya si perajin, mata orang-orang itu seketika
terbelalak lebar. Tidak habis-habis mereka memandanginya. "Luar biasa
indah", puji seorang Belanda.

Ia merupakan pemimpin orang Belanda yang menemui Sultan saat memberi hadiah
padanya dan tekah meremehkan orang-orang Banten. "Belum pernah saya melihat
karya sebagus, seindah dan seagung ini. Hanya seorang yang sungguh ahli
sajalah yang mampu menciptakan karya maha agung seperti ini", sambungnya.

"Itu karya orang Banten, Tuan", ucap Sultan tersenyum amat senang. "Bangsa
kami pun dapat menciptakan karya yang amat indah dan agung. Tidak cuma
bangsa Tuan saja yang dapat melakukannya".

Orang Belanda itu ternganga lama. Lalu, kepalanya tunduk penuh malu. Konon,
daerah tempat si perajin tinggal kemudian dikenal dengan nama Pandeglang,
yang merupakan gabungan dari kata pandai yang artinya 'ahli' dan gelang
yang artinya 'perhiasan'.

Kini Pandeglang merupakan sebuah kabupaten di Provinsi Banten.

Tidak ada komentar: